Ketika aku iseng-iseng bertanya pada mbah Gugel tentang mompreneur, aku mendapat jawaban yang luar biasa banyaknya. Maklum saja aku lupa merinci permintaanku menjadi bahasa Indonesia saja. Surprise-nya, istilah ini sudah kondang sejak dulu. Karena penasaran, ku lanjutkan terus pencarianku.
Kalau dirunut dari artinya, lebih mudah kali, ya? Ini penggabungan 2 kata bahasa Inggris yang akrab dengan kita. Mom yang berarti Ibu, dan preneur yang berasal dari kata entrepeneur atau berwirausaha. Yup! Mompreneur berarti ibu yang berwirausaha atau memiliki usaha sendiri. Istilah bagi ibu-ibu yang ingin mengukir prestasi di bidang usaha, mengasah berbagai potensi diri, dan memiliki kemandirian finansial sehingga tidak tergantung pada suami. Maaf. Nih. Istilah ini jangan kamu gunakan jika kamu menjadi pegawai, yah?
Ternyata, jumlah mompreneur ini semakin hari semakin bertambah. Toko-toko kelontong di depan rumah bertambah tiap hari, jumlah catering melonjak tajam, demikian juga usaha lain yang berada tak jauh dari rumah. Semakin banyak ibu yang menyadari bahwa menjadi mompreneur berarti kemampuan meluangkan waktu untuk keluarga sekaligus berpenghasilan (dan ingat aktualisasi diri!) alih-alih terikat pada sebuah instasi atau pekerjaan yang “memaksa” sang ibu keluar rumah sehari penuh dan menyerahkan tanggung jawab rumah kepada pembantu.
Aku merasakan hal yang sama selama 4 tahun. Bekerja di luar rumah sejak pukul 7.30 pagi sampai jam 16.30 sore. Semua pengasuhan Destin kuserahkan pada ibu. Tak jarang Destin terpaksa ikut bekerja di gudang yang berisik dengan suara mesin amplas, maupun kotornya debu kayu jati yang tergesek mesin. :(
Setelah kelahiran Binbin 13 bulan yang lalu aku memutuskan berhenti bekerja dan mengaktualisasikan diriku dengan cara menulis blog sambil mencari ide apa yang cocok bagiku untuk menjadi real mompreneur. Do’akan cita-cita ini segera terkabul, ya?
2 comments:
aku doakan semoga berhasil ya mbak
semoga lekas dapet ide ya bun ^^...
Post a Comment