Sunday, February 15, 2009

SAKIT KARENA JAMU


Jamu di Indonesia adalah fenomena unik yang sedikit bandingannya di dunia. Apalagi bagi masyarakat pedesaan dan di kalangan orang tua. Jamu sangat akrab. Lelah sedikit, langsung jamu. Sakit panas, jamu. Apapun serba jamu. Tak luput ibuku yang juga tergantung pada jamu untuk mengatasi asam urat beliau.
Sulit juga mengubah kebiasaan beliau. Apalagi ibu sangat benci pada pil yang harus diminum dengan bantuan pisang. Ibu tidak dapat minum pil dengan air. Pasti tersedak atau pil macet di mulut. Tak ayal, ibu kembali lagi ke jamu dan jamu lagi. Satu lagi alas an terbesar, jika ada musuh dan ketakutan terbesar ibu adalah dokter. Beliau akan pucat pasi dan badannya kaku seperti kram jika mendengar kata dibawa ke dokter.
Suatu hari aku di telpon dan diminta pulang karena ibu sakit parah. Beliau muntah dan bab bercampur darah. Darah beku yang sangat banyak dan berkali-kali. Setidaknya 5 kali dalam waktu setengah hari. Kami para anaknya cemas sekali. Apalagi kakak perempuanku yang terus menerus menagis. Meski cemas, aku meminta ibu meminum air kunir di samping obat dari dokter. Agak sok tahu juga, karena aku menduga bahwa ibu mengalami infeksi lambung karena ibu sering meminum jamu. Tidak ada yang setuju karena obat itu juga dikonsumsi banyak orang. Bahkan mertua kakakku juga, jauh sebelum ibu minum, dan tak penah sakit. “Tentu saja, karena mbah Rayi sangat memperhatikan asupan makannya, mbak,” kilahku. “Ibu suka sekali sambal dan makanan yang bersifat asam. Dua makanan ini biangnya infeksi lambung. Apalagi ditambah jamu, wajar sekali jika itu terjadi. Jamu yang ibu minum bukan jenis jamu asli berbahan 100% natural. Di jamu tersebut ada bahan kimia yang difungsikan meningkatkan efektivitas obat. (biasanya produsen tidak tahu takaran pasti dan asal saja menambahkannya. Pakai feeling.)”. Sore itu juga ibu dibawa ke dokter.
Walhasil, setelah melewati siksaan berat bagi ibu dan pemeriksaan dokter, vonisnya adalah ibu mengalami infeksi lambung akut dan memberi ibu segebok pil besar warna-warni. Agar obat dikonsumsi sempurna dan mengatur asupannya, aku tinggal di rumah ibu sampai sembuh. Air perasan kunir tetap aku berikan 1 gelas sehari karena obat ini aman di konsumsi bersama bat ddokter. Alhamdulillah, ibu sembuh total 24 jam kemudian. Meski sudah tidak bab darah, obat dan jamu tetap jalan.

:ayuk:

0 comments:

Post a Comment

Back to

 

Sharing Mama Susi Copyright © 2009 Cosmetic Girl Designed by Ipietoon | In Collaboration with FIFA
Girl Illustration Copyrighted to Dapino Colada