Thursday, April 30, 2009


Ada teman di facebook yang posting ini. Dia dapat dari email. Aku sangat tersentuh mambacanya. Aku jadi berdo'a semoga aku mampu menjalankan nasehat-nasehat berharga ini. Aku juga berharap teman-teman yang membacanya terbuka dan tersentuh pula.
Memang terlalu panjang. Tapi yakinlah, waktu yang kamu pakai untuk membaca ini tidak akan sia-sia.

Jangan berani atau menghardik orangtua khususnya IBU dan tetaplah bersedekah dg ikhlas.
Di Fwd dari salah satu discussion board facebook;

Berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, saya dipertemukan dengan hamba-Nya yang satu ini. Beliau adalah seorang leader yang selalu mengayomi, memberikan bimbingan, semangat, inspirasi, ide dan gagasan segar. Beliau seorang pemimpin yang mampu menggerakkan ratusan hingga ribuan anak buahnya. Beliau seorang guru yang memiliki lautan ilmu, yang selalu siap ditimba oleh anak-anaknya dan bagai tiada pernah habis.

Saat ini beliau memiliki berbagai macam bidang usaha, di antaranya sebagai supplier dan distribusi alat dan produk kesehatan, puluhan hektar tambak, puluhan hektar ladang, berpuluh rumah kos, ruko, stand penjualan di mall, apartemen dan lain-lain. Pernah saya mencoba menghitung, penghasilan beliau bisa mencapai Rp 1 Milyar per bulannya. Sebuah pencapaian luar biasa bagi saya dan kebanyakan orang lain.

Pertemuan antara saya dan beliau yang saya ceritakan di bawah ini terjadi beberapa tahun yang lalu, di saat penghasilan beliau masih berkisar Rp 200 juta per bulan. Bagi saya, angka ini pun sudah bukan main dahsyatnya. Sengaja saya tidak menyebutkan namanya, karena cerita ini saya publish belum mendapatkan ijin dari beliau. Kita ambil wisdomnya saja ya.

Suatu hari, terjadilah dialog antara saya dengan beliau di serambi sebuah hotel di Bandung. Saya ingat, beliau berpesan bahwa beliau senang ditanya. Kalau ditanya, maka akan dijelaskan panjang lebar. Tapi kalau kita diam, maka beliau pun akan "tidur". Jadilah saya berpikir untuk selalu mengajaknya ngobrol. Bertanya apa saja yang bisa saya tanyakan.

Sampai akhirnya saya bertanya secara asal, "Pak, Anda saat ini kan bisa dibilang sukses. Paling tidak, lebih sukses daripada orang lain. Lalu menurut Anda, apa yang menjadi rahasia kesuksesan Anda?"

Tak dinyana beliau menjawab pertanyaan ini dengan serius.

"Ada empat hal yang harus Anda perhatikan," begitu beliau memulai penjelasannya.

RAHASIA PERTAMA

"Pertama. Jangan lupakan orang tuamu, khususnya ibumu. Karena ibu adalah orang yang melahirkan kita ke muka bumi ini. Mulai dari mengandung 9 bulan lebih, itu sangat berat. Ibu melahirkan kita dengan susah payah, sakit sekali, nyawa taruhannya. Surga di bawah telapak kaki ibu. Ibu bagaikan pengeran katon (Tuhan yang kelihatan).

Banyak orang sekarang yang salah. Para guru dan kyai dicium tangannya, sementara kepada ibunya tidak pernah. Para guru dan kyai dipuja dan dielukan, diberi sumbangan materi jutaan rupiah, dibuatkan rumah; namun ibunya sendiri di rumah dibiarkan atau diberi materi tapi sedikit sekali. Banyak orang yang memberangkatkan haji guru atau kyainya, padahal ibunya sendiri belum dihajikan. Itu terbalik.

Pesan Nabi : Ibumu, ibumu, ibumu... baru kemudian ayahmu dan gurumu.
Ridho Allah tergantung pada ridho kedua orang tua. Kumpulkan seribu ulama untuk berdoa. Maka doa ibumu jauh lebih mustajabah."

Beliau mengambil napas sejenak.
RAHASIA KEDUA

"Kemudian yang kedua," beliau melanjutkan. "Banyaklah memberi. Banyaklah bersedekah. Allah berjanji membalas setiap uang yang kita keluarkan itu dengan berlipat ganda. Sedekah mampu mengalahkan angin. Sedekah bisa mengalahkan besi. Sedekah membersihkan harta dan hati kita. Sedekah melepaskan kita dari marabahaya. Allah mungkin membalas sedekah kita dengan rejeki yang banyak, kesehatan, terhindarkan kita dari bahaya, keluarga yang baik, ilmu, kesempatan, dan lain-lain.

Jangan sepelekan bila ada pengemis datang meminta-minta kepadamu. Karena saat itulah sebenarnya Anda dibukakan pintu rejeki. Beri pengemis itu dengan pemberian yang baik dan sikap yang baik. Kalau punya uang kertas, lebih baik memberinya dengan uang kertas, bukan uang logam. Pilihkan lembar uang kertas yang masih bagus, bukan yang sudah lecek. Pegang dengan dua tangan, lalu ulurkan dengan sikap hormat kalau perlu sambil menunduk (menghormat) . Pengemis yang Anda beri dengan cara seperti itu, akan terketuk hatinya, 'Belum pernah ada orang yang memberi dan menghargaiku seperti ini.' Maka terucap atau tidak, dia akan mendoakan Anda dengan kelimpahan rejeki, kesehatan dan kebahagiaan.

Banyak orang yang keliru dengan menolak pengemis yang mendatanginya, bahkan ada pula yang menghardiknya. Perbuatan itu sama saja dengan menutup pintu rejekinya sendiri.

Dalam kesempatan lain, ketika saya berjalan-jalan dengan beliau, beliau jelas mempraktekkan apa yang diucapkannya itu. Memberi pengemis dengan selembar uang ribuan yang masih bagus dan memberikannya dengan dua tangan sambil sedikit membungkuk hormat. Saya lihat pengemis itu memang berbinar dan betapa berterima kasihnya.

RAHASIA KETIGA

"Allah berjanji memberikan rejeki kepada kita dari jalan yang tidak disangka-sangka, " begitu beliau mengawali penjelasannya untuk rahasia ketiganya. "Tapi sedikit orang yang tahu, bagaimana caranya supaya itu cepat terjadi? Kebanyakan orang hanya menunggu. Padahal itu ada jalannya."

"Benar di Al Quran ada satu ayat yang kira-kira artinya : Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya rejeki dari jalan/pintu yang tidak diduga-duga" , saya menimpali (QS Ath Thalaq 2-3).

"Nah, ingin tahu caranya bagaimana agar kita mendapatkan rejeki yang tidak diduga-duga? ," tanya beliau.

"Ya, bagaimana caranya?" jawab saya. Saya pikir cukup dengan bertaqwa, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka Allah akan mengirim rejeki itu datang untuk kita.

"Banyaklah menolong orang. Kalau ada orang yang butuh pertolongan, kalau ketemu orang yang kesulitan, langsung Anda bantu!" jawaban beliau ini membuat saya berpikir keras. "Saat seperti itulah, Anda menjadi rejeki yang tidak disangka-sangka bagi orang itu. Maka tentu balasannya adalah Allah akan memberikan kepadamu rejeki yang tidak disangka-sangka pula."

"Walau pun itu orang kaya?" tanya saya.

"Ya, walau itu orang kaya, suatu saat dia pun butuh bantuan. Mungkin dompetnya hilang, mungkin ban mobilnya bocor, atau apa saja. Maka jika Anda temui itu dan Anda bisa menolongnya, segera bantulah."

"Walau itu orang yang berpura-pura? Sekarang kan banyak orang jalan kaki, datang ke rumah kita, pura-pura minta sumbangan rumah ibadah, atau pura-pura belum makan, tapi ternyata cuma bohongan. Sumbangan yang katanya untuk rumah ibadah, sebenarnya dia makan sendiri," saya bertanya lagi.

"Ya walau orang itu cuma berpura-pura seperti itu," jawab beliau. "Kalau Anda tanya, sebenarnya dia pun tidak suka melakukan kebohongan itu. Dia itu sudah frustasi karena tidak bisa bekerja atau tidak punya pekerjaan yang benar. Dia itu butuh makan, namun sudah buntu pikirannya. Akhirnya itulah yang bisa dia lakukan. Soal itu nanti, serahkan pada Allah. Allah yang menghakimi perbuatannya, dan Allah yang membalas niat dan pemberian Anda."

RAHASIA KEEMPAT

Wah, makin menarik, nih. Saya manggut-manggut. Sebenarnya saya tidak menyangka kalau pertanyaan asal-asalan saya tadi berbuah jawaban yang begitu serius dan panjang. Sekarang tinggal satu rahasia lagi, dari empat rahasia seperti yang dikatakan beliau sebelumnya.

"Yang keempat nih, Mas," beliau memulai. "Jangan mempermainkan wanita".

Hm... ini membuat saya berpikir keras. Apa maksudnya. Apakah kita membuat janji dengan teman wanita, lalu tidak kita tepati? Atau jangan biarkan wanita menunggu? Seperti di film-film saja.

"Maksudnya begini. Anda kan punya istri, atau suami. Itu adalah pasangan hidup Anda, baik di saat susah maupun senang. Ketika Anda pergi meninggalkan rumah untuk mencari nafkah, dia di rumah menunggu dan berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan Anda. Dia ikut besama Anda di kala Anda susah, penghasilan yang pas-pasan, makan dan pakaian seadanya, dia mendampingi Anda dan mendukung segala usaha Anda untuk berhasil."

"Lalu?" saya tak sabar untuk tahu kelanjutan maksudnya.

"Banyak orang yang kemudian ketika sukses, uangnya banyak, punya jabatan, lalu menikah lagi. Atau mulai bermain wanita (atau bermain pria, bagi yang perempuan). Baik menikah lagi secara terang-terangan, apalagi diam-diam, itu menyakiti hati pasangan hidup Anda. Ingat, pasangan hidup yang dulu mendampingi Anda di kala susah, mendukung dan berdoa untuk kesuksesan Anda. Namun ketika Anda mendapatkan sukses itu, Anda meninggalkannya. Atau Anda menduakannya. "

Oh... pelajaran monogami nih, pikir saya dalam hati.

"Banyak orang yang lupa hal itu. Begitu sudah jadi orang besar, uangnya banyak, lalu cari istri lagi. Menikah lagi. Rumah tangganya jadi kacau. Ketika merasa ditinggalkan, pasangan hidupnya menjadi tidak rela. Akhirnya uangnya habis untuk biaya sana-sini. Banyak orang yang jatuh karena hal seperti ini. Dia lupa bahwa pasangan hidupnya itu sebenarnya ikut punya andil dalam kesuksesan dirinya," beliau melanjutkan.

Hal ini saya buktikan sendiri, setiap saya datang ke rumahnya yang di Waru Sidoarjo, saya menjumpai beliau punya 1 istri, 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan.

Perbincangan ini ditutup ketika kemudian ada tamu yang datang....


KEDAHSYATAN SEDEKAH

Sedekah adalah penolak bala, penyubur pahala, dan melipatgandakan rezeki; sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji. Artinya, Allah yang Mahakaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat. Masya Allah!

Sahabat, betapa dahsyatnya sedekah yang dikeluarkan di jalan Allah yang disertai dengan hati ikhlas, sampai-sampai Rasul sendiri membuat perbandingan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut.

Kemudian mereka bertanya, 'Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?'.

Allah menjawab, 'Ada, yaitu besi'.

Para malaikat pun kembali bertanya, 'Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari besi?'.

Allah menjawab, 'Ada, yaitu api'.

Bertanya kembali para malaikat, 'Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari api?'.

Allah menjawab, 'Ada, yaitu air'.

'Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?' tanya para malaikat.

Allah pun menjawab, 'Ada, yaitu angin'.

Akhirnya para malaikat bertanya lagi, 'Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?'.

Allah yang Mahakaya menjawab, 'Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya' ."

Subhanallah....
Continue reading...

Saturday, April 25, 2009

Uughhhhh.........


Aku sebel bel bel bel sama speedy. Pelayanannya jelek, link modem mati terus, belum termasuk kesulitan mengakses pada jam-jam tertentu. Yang paling bikin bete, modem paketannya rusak kurang dari 3 bulan.
Yah, sejak bulan pertama, aku terus telpon 147 karena link terus saja mati berhari-hari. Mas operatornya aja sampe bosen datang & akhirnya ngajarin booting blab la yang laen. Tapi dasar tuh modem memang jelek banget, belum 3 bulan sudah off.
Usahaku di tolak karena garansi hanya diberikan selama 3 bulan saja dan aku mengklaim setelah 3 bulan 15 hari. What???? Masa memberikan garansi product hanya 3 bulan saja??? Dan mati sebelum tiga bulan lagi. Gimana dong tanggung jawabnya????
Yah, dimana-mana,sudah jamak kalo penjual yang menang, kita para pembeli yang kalah. Ya udah, lah. Menutup pelayanan speedy juga berarti aku harus membayar paket yang aku ambil dan belum pernah aku nikamati sama sekali di bulan April (Tuh, kan, rugi lagi…). Aku beli modem yang bagus dan lebih cepat lagi. Aku hanya punya waktu 6 hari untuk menghabiskan 50 jam. Niatannya sih aku pake sampe rusak, setelah itu ganti ke Indosat M2 aja.
Apa yang aku lakukan dengan 50 jam itu? Bingung deh. Pekerjaan sedang banyak-banyaknya. Belum termasuk pernikahan adek kemarin yang menyita waktu dan tenaga. Uhh… baru sekarang nih mati kutu.
Ide pertama adalah mengganti template blog duniamamasusi. Aku pengen ganti ke nuansa sweet orange yang ceria dengan gambar Destin dan Binbin sebagai background. Dalam bayanganku sih pasti bagus.
Ide dan pelaksanaannya tidak searah. Ketika beberapa kode html aku ganti atau tambah, timbullah kekacauan. Page elemen tidak muncul, ada program yang hilang, duh …. Sebel, deh. Perasaan aku gantinya bener, kok. Ga aneh-aneh. Kacau lagi deh. Seperti blog lamaku dunia-mama yang terpaksa aku hapus (dan sudah aku aktifkan lagi). 2 hari aku otak-atik tak membuahkan hasil. Ya sudah, buka blog favorit yang berisi template-template keren & ready to use. Copast, jadi, deh. Ganti html-nya dikit, dapatlah template 3 column dengan sidebar di kiri dan kanan, beda dengan template aslinya.
Sedikit-demi sedikit nantinya akan aku personalisasi dan percantik dengan style Susi lagi seperti blog yang lama. Yah, sedikit demi sedikit. Namanya juga masih belajar.
Continue reading...

Wednesday, April 15, 2009

Oleh-Oleh Dari Purwokerto


Pulang ke rumah mertua di Purwokerto. Yang paling membuat aku terkesan dan kangen adalah bertemu dengan Mamak (nenek buyutnya Destin dan Binbin). Bertemu dan bercakap-cakap dengan beliau adalah sebuah pengalaman spiritual tersendiri bagiku. Sejak resmi menjadi anggota keluarga, beliaulah yang paling mengerti dan tak sungkan menasehati lengkap dengan bukti.
Aku pulang dari Purwokerto membawa pesan berharga dari Mamak tentang kehati-hatian. Ya, hati-hati. Remeh sekali, bukan? Bahkan kata itu demikian mudah terucap sebagai do’a setiap kali terpisah dari suami yang bekerja atau anak yang bermain ke rumah tetangga.
Sekali lagi, kata sederhana itu berubah menjadi berarti bila ke luar dari Mamak. Petuah-petuah berharga yang dengan lumayan susah payah aku terjemahkan karena aku tidak bisa berbahasa ngapak khas purwokerto. Inilah rangkuman pesan beliau yang aku terjemahkan, Siapa tahu memberikan sedikit pencerahan bagi rekan-rekanita yang kebetulan membacanya.
“Sus, hidup sekarang serba sulit. Pekerjaan sulit di dapat, pahala (gaji) pun semakin sedikit nilainya. Jika dulu pahala satu juta sangat banyak, sekarang sudah tidak sebanyak itu. Semua serba mahal. Tidak ada yang murah. Semua pakai uang.
Jaman sekarang anak-anak terbiasa manja. Aku sering dengar cucu buyut (tinggal di sebelah rumah persis) berdebat dengan ibunya. Meminta lauk macam-macam. Selalu dituruti. Anak tiga tahun sudah mengatur ibunya. Ibunya juga biasa membelikan macam-macam barang untuk anaknya. Banyak yang tidak ada gunanya, hanya membuang-buang uang saja.
Sus, jangan manjakan anakmu dengan berbagai macam mainan yang tidak perlu. Biasakan anak hidup seadanya. Simpan uang dengan baik. Jangan dihambur-hamburkan. Tahan nafsu belanja.
Orang tua kalian tidak memiliki investasi apapun kecuali kalian, anak-anaknya. Jika ada apa-apa dengan kami, kalianlah investasi kami. Karena itu simpanlah uang kalian dengan baik agar kelak kalian punya investasi sendiri ketika tua, tanpa perlu merepotkan anak-anak kalian. Ingat ya, Sus, pesanku ini. Jangan sampai lupa. Praktekkan.
Sampai saat ini aku selalu membiayai sendiri jika sakit. Tidak merepotkan ibu-bapakmu. Tiap hari aku dapat jatah uang Rp 3000 untuk makan dan tiap minggu aku mendapat uang 20 ribu yang aku simpan. Jadi aku selalu dapat membayar uang dokter sendiri. Untuk biaya pemakaman kelak aku sudah memiliki sedikit perhiasan. Itulah gunanya investasi, Sus.”

Ah, Mamak. Nasehatmu selalu membuatku terharu sekaligus malu. Dan yang pasti, sangat ngangeni dan selalu aku tunggu. Aku bangga memilikimu sebagai nenek mertuaku. I love you, Mamak. And I miss you always.
Continue reading...

Thursday, April 9, 2009

Komputer ... Oh ... Komputer


Dua minggu lalu komputerku rusak karena petir menyambar tiang listrik di daerahku. Kebetulan kami lupa mematikannya ketika tiba-tiba hujan deras dan kami masih sibuk melayani pembeli di lantai bawah. Petir menyambar-nyambar, menakutkan sekali.
Yang paling membuat aku kehilangan adalah semua data yang perlahan tapi pasti terkumpul di komputer hilang musnah. Aku sama sekali tidak memiliki back up. Foto-foto bayi Destin dan Binbin sampai berumur 4 tahun musnah dalam hitungan detik. Menyesal juga tapi sudah terlanjur rusak mau apalagi? Ikhlasin saja lah. Sudah terlanjur juga.
Menurut informasi, hard disk yang rusak masih dapat di back up selama piringannya tidak rusak. Lega rasanya hatiku. Hard disk-ku kan mati karena listrik tegangan terata tinggi, jadi piringannya masih aman-aman saja. Menurut temanku sih biayanya minimal 500 ribu. Untuk semua kenangan dan “perpustakaan mini”, harga 500 ribu itu masih bisa ditolerir, lah. Daripada hanya mengenang masa lalu tanpa foto? Foto kan cerita abadi. Apalagi jika ingat semua ebook dan tutorial yang aku dan suami dapat dari internet, Atau buku-buku ciptaanku sendiri yang masih malu-malu aku bagi ke teman-teman. Kalau dihitung, sudah lebih dari 500 ribu yang aku keluarkan untuk mendownload-nya.
Memang, sih, di balik bencana selalu ada hikmah. Gara-gara tidak punya computer berhari-hari, akhirnya aku “terpaksa” membeli sebuah Notebook. Accer intel core 2 duo yang jadi idaman. Coba kalau masih punya komputer, tak nanti aku membelinya. Alhamdulillah wa syukurillah. Semua yang terjadi akan menjadi pelajaran yang sangat berharga bagiku yang tetap enjoy di depan komputer meski hujan dan petir menyambar-nyambar.
Continue reading...

Back to

 

Sharing Mama Susi Copyright © 2009 Cosmetic Girl Designed by Ipietoon | In Collaboration with FIFA
Girl Illustration Copyrighted to Dapino Colada